Namanya Diana. Orang-orang menyebutnya si pendiam. Cenderung pasif, dan tidak spontan. Tidak ada yang benar-benar dapat mendeskripsikan siapa dirinya, atau pemikiran dibalik ekspresinya yang entah sedang murung atau berfikir keras. Tidak ada yang tahu, Tidak ada yang benar-benar ingin tahu...
"Hi. Aku Anne" Ujarnya riang. "Wanna help ? warna apa yang bagus menurutmu ?" ujarnya lagi sambil menyodorkan krayon warna-warni dalam genggaman tangannya. Yang ditanya hanya diam, namun jari jemarinya bergerak halus menyentuh krayon-krayon itu satu persatu. Ia lalu berhenti di Hitam.
Anne mendongakkan kepalanya, lalu terkekeh. Apa sih yang difikirkan orang ini ? "Kau bercanda ?" Ujar Anne "... kau tidak bisa menggambar pelangi dengan warna ini" Diana menatap Anne penuh arti, kemudian mengedikkan bahunya. Yang ditatap hanya tersenyum hangat. "Baiklah..." Anne menjatuhkan krayon-krayon yang sedari tadi digenggamnya, dan menjejerkannya satu persatu. "... akan aku memperkenalkan mereka satu persatu... Ini, adalah Biru. Kau bisa menggambar langit dengan ini. Dan ini adalah Merah muda, jingga, kuning, Hijau, dan Ungu. Kau tahu kan sekarang ? mereka warna pelangi" Sekali lagi, Diana menatapnya penuh arti. Seketika pandangannya beralih ke tangan Anne yang penuh dengan bercak warna-warni. Aneh. Bercak-bercak abstrak itu entah kenapa menyenangkan hatinya...
"Cerah..." Ujarnya, sambil memperlihatkan deretan gigi-giginya yang tersusun dengan rapi. "See ?" Anne sumringah "... Kita mulai sekarang ?" tangannya menyodorkan krayon berwarna merah. Dianna mengangguk. Seketika, keduanya asyik menciptakan gradasi-gradasi warna dengan diam, tanpa bicara.
-Title : Teman Khayalan Dianne-
*Fi, nice paintinggg !!! love it :* ditunggu yang selanjutnya hehehe
Namanya Diana. Orang-orang menyebutnya si pendiam. Cenderung pasif, dan tidak spontan. Tidak ada yang benar-benar dapat mendeskripsikan siapa dirinya, atau pemikiran dibalik ekspresinya yang entah sedang murung atau berfikir keras. Tidak ada yang tahu, Tidak ada yang benar-benar ingin tahu...
ReplyDelete"Hi. Aku Anne" Ujarnya riang. "Wanna help ? warna apa yang bagus menurutmu ?" ujarnya lagi sambil menyodorkan krayon warna-warni dalam genggaman tangannya. Yang ditanya hanya diam, namun jari jemarinya bergerak halus menyentuh krayon-krayon itu satu persatu. Ia lalu berhenti di Hitam.
Anne mendongakkan kepalanya, lalu terkekeh. Apa sih yang difikirkan orang ini ? "Kau bercanda ?" Ujar Anne "... kau tidak bisa menggambar pelangi dengan warna ini" Diana menatap Anne penuh arti, kemudian mengedikkan bahunya. Yang ditatap hanya tersenyum hangat. "Baiklah..." Anne menjatuhkan krayon-krayon yang sedari tadi digenggamnya, dan menjejerkannya satu persatu. "... akan aku memperkenalkan mereka satu persatu... Ini, adalah Biru. Kau bisa menggambar langit dengan ini. Dan ini adalah Merah muda, jingga, kuning, Hijau, dan Ungu. Kau tahu kan sekarang ? mereka warna pelangi" Sekali lagi, Diana menatapnya penuh arti. Seketika pandangannya beralih ke tangan Anne yang penuh dengan bercak warna-warni. Aneh. Bercak-bercak abstrak itu entah kenapa menyenangkan hatinya...
"Cerah..." Ujarnya, sambil memperlihatkan deretan gigi-giginya yang tersusun dengan rapi. "See ?" Anne sumringah "... Kita mulai sekarang ?" tangannya menyodorkan krayon berwarna merah. Dianna mengangguk. Seketika, keduanya asyik menciptakan gradasi-gradasi warna dengan diam, tanpa bicara.
-Title : Teman Khayalan Dianne-
*Fi, nice paintinggg !!! love it :* ditunggu yang selanjutnya hehehe
makasih naapp!!
ReplyDeleteitu gue minta deskripsi, lau malah cerita. hahaha
maksud ceritanya apa si kakak? biar adik2 di rumah tau ceritanya... :)