Friday, September 7, 2012

Panjang Umur vs Sisa Umur


Halo Mind Reader!
jumpa lagi dengan Maisy Fiona disini. Kali ini saya berumur 21 tahun.

07 September 1991 adalah tanggal yang patut saya syukuri, karena Tuhan telah memberikan nyawa dan memberi saya kesempatan untuk hidup. Kesempatan untuk menjadi "manusia".
Terimakasih Tuhan.. :)

Ada satu cerita hari ini.
Ceritanya, beberapa hari yang lalu, ketika bersih-bersih sepatu, mama menemukan sepatu lamanya. Dari kulit, sehingga masih nampak bagus. Hari ini, saat kami sekeluarga pergi makan diluar, saya pakai sepatu itu. 
          
         Mama tiba-tiba bilang, "itu kan sepatu waktu mama hamil kamu"
         "oh ya? wow..pas banget ya ma! sepatu sama umur aku sama."

Mungkin bagi orang lain terlihat biasa. Tapi saya  merasa amazed waktu itu. Suatu kebetulan yang indah.
Dua puluh satu tahun yang lalu, mama pakai sepatu itu ketika "menopang" saya.
Dua puluh satu tahun kemudian, saya pakai sepatu itu sambil menggandeng tangan mama.

Ketika berjalan saat memakai sepatu itu, teringat lagi ingatan-ingatan lalu. Kenangan, kebodohan, keindahan, dan kesalahan.
selama 21 tahun, ada banyak kenangan yang masih menempel.
selama 21 tahun, ada kebodohan yang terkadang saya malu dengan diri sendiri. "Kenapa saya bisa melakukan itu?"
selama 21 tahun, ada keindahan yang tergambar dalam otak.
selama 21 tahun, ada kesalahan yang sedih, tapi berharga dalam hidup.

lalu apa arti 21 tahun?

ada yang bilang "ulang tahun" berarti panjang umur. bersyukur bahwa seseorang bisa diberikan hidup dan terus hidup hingga ulang tahunnya setiap tahun.
ada yang bilang "ulang tahun" berarti sisa umur seseorang semakin berkurang dan semakin dekat dengan waktu ketika harus diambil kembali.
jadi mana yang benar?

bagi saya semua benar.
saya bersyukur dianugerahi dan dititipkan sebuah nyawa pada raga saya. membuat ingatan indah tentang hidup yang saya jalani.
saya juga semakin bersemangat dalam mempelajari hidup. belajar bagaimana menjadi "manusia". belajar memahami mengapa setiap manusia begitu berbeda. belajar memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang saya lakukan. walaupun tidak sepenuhnya saya sadar kalau saya telah berbuat salah.
untuk apa?
untuk bekal saya ketika mati nanti.
karena diakhir hidup, saya akan berkata, "ah..jadi begini ya, sebuah kehidupan?" dengan mengingat segala dampak dan resiko atas semua tindakan saya. mungkin dengan sedikit (atau banyak?) penyesalan. wajar, bukankah penyesalan selalu datang di akhir?
saya tidak mungkin tidak menyesal. dengan rasa sesal, saya terdorong untuk memperbaiki kesalahan. dengan penyesalan, saya bisa belajar arti pentingnya sebuah waktu.

dan, di umur 21 tahun ini, ada banyak sekali penyesalan. kesal terhadap diri sendiri, karena kehilangan banyak waktu dan peluang. juga kehilangan apa-apa yang telah dimiliki.
ada juga rasa syukur. karena setidaknya saya bisa berbahagia dengan orang-orang yang saya cintai dan mencintai saya. untuk mereka, saya ucapkan berjuta terimakasih :)

tentang harapan...
ra-ha-si-a.
hanya saya dan Tuhan yang tau.
bukannya tidak mau berbagi, tapi sebuah doa tidak akan khusyu bila kita sesumbar kan?
jadi harapan saya adalah rahasia kecil bagi Tuhan, diantara harapan manusia lainnya.
semoga Engkau dapat mengabulkan berjuta "AMIN"dalam setiap doa ku.... AMIN.

teman-teman juga ikut berdoa. walaupun ada pula doa mereka yang sulit saya amini. ehm! lewati saja bagian itu. semoga doa mereka yang saya amini dikabulkan oleh Tuhan, dan semoga Tuhan memberikan hal serupa kepada mereka. Amin!


saya Fiona Karina Amalia. sekarang berumur 21 tahun.
dewasakah saya?
belum.
saya hampir dewasa.







No comments:

Post a Comment