Sunday, September 16, 2012

Kembali Bermimpi

Ketika realitas menghampiri
Kulihat dia
Dengan sebuah mimpi
Sederhana, namun indah

Ketika realitas memberi emosi
Kulihat dia
Dengan pengharapan besar
Dengan senyum bodohnya, lucu

Ketika realitas membangunkanku
Kulihat dia
Dengan tangannya yang hangat
Membuatku kembali bermimpi

Terimakasih...









Saturday, September 15, 2012


Jatuh cinta membuat seseorang menjadi Bodoh...




Friday, September 14, 2012

Balada Kucing Jalang Yang Terbuang

Pagi yang mendung.
Sebuah mobil bantet hitam berplat nomor B xxxx xx meluncur ke sebuah kantor pemerintahan di bilangan Jakarta. Di dalamnya, ada sepasang ibu dan anak. Sang ibu seorang pegawai negeri sipil, dan si anak adalah mahasiswi dan "pemilik" kucing "jalang".

Kembali ke masa lampau, beberapa waktu yang lalu seekor kucing betina datang ke rumah. kucing jalang ala komplek yang sedang hamil meminta makan. Ia mengeong, mata bulat memelas.
"Meong..meong..." begitulah bunyinya.
Beberapa hari kemudian, si kucing jalang melahirkan. Anaknya tiga, dan diberi nama oleh si "pemilik" : Yona, Rio dan Opang.

Walaupun memberi makan dan tempat tinggal, si "pemilik" bukanlah pemilik sesungguhnya. Ia hanya merasa memiliki, tetapi kucing jalang tetaplah wakhluk yang bebas, tidak terikat oleh siapapun.

Waktu kembali normal. Alur cerita tak lagi lampau.
Saat si "pemilik" sedang berada di kantor ibunya, tiba-tiba telefon genggam Ibunya berdering. Dari petugas parkir.
"Halo? Bu! kucingnya kebawa tuh! Ada anak kucing di kap mobil depan!"

Si "pemilik" awalnya ini adalah kejadian konyol. Ia tertawa. Tetapi kemudian, ia bergegas ke tempat dimana mobil sang Ibu diparkir. Bersama dua petugas parkir, mereka berusaha mengeluarkan anak kucing malang itu. Ah..ternyata Yona-nama kucing itu- masih hidup, dan ketakutan.

Kurang lebih setengah jam kemudian, Yona berhasil dikeluarkan. pertanyaannya sekarang, "mau dikemanakan dia?" Opsi pertama: diberi tempat dan makan dahulu, baru ketika si "pemilik" sudah selesai urusannya, ia akan membawa pulang kucing itu. Opsi kedua, ia dibiarkan tinggal sendiri, dilepas ke lingkungan asing.

Tentu saja si "pemilik" menginginkan opsi pertama. Namun sang ibu memilih membiarkan si kucing bebas. Walaupun telah berkali-kali memohon, sang Ibua tidak mengizinkan. Mendengar itu, si "pemilik" membayangkan si kucing jalang yang kebingungan mencari anaknya. Makhluk apapun itu, ketika sang ibu kehilangan anaknya, pasti sedih. Walaupun ia bisa menghasilkan anak kembali, tetap saja kehilangan.

Si "pemilik" menangis. Cengeng? Biarin!
Kelihatannya seperti anak manja dan cengeng, tapi tak apa.. Karena memang itu perasaan yang ia rasakan saat itu. Sedih. Bingung.

Menjelang siang, si Ibu mengizinkan si "pemilik" mencari Yona yang telah "dibebaskan" . Tapi mau bagaimana lagi? Suaranya sudah tidak terdengar. Akhirnya, si "pemilik" hanya bisa menyesal karena tidak bisa melakukan sesuatu. Dan hanya bisa meminta maaf pada si kucing jalang yang kehilangan seekor anaknya.

"Si pemilik" sedih. Karena walaupun tidak pernah menyentuh anak-anak kucing itu maupun memilikinya, perasaan kehilangan ada ketika rasa sayang telah tumbuh. ketika mata hanya bisa melihat mereka bermain-main di kejauhan. ketika suaranya memenuhi halaman depan rumah. ketika kelucuannya membuat hati terasa senang.

Namun, ketika keinginan itu lebih kuat dibandinghkan rasa malu, maka apapun bisa terjadi. Si "pemilik" dan petugas parkir berusaha mencari Yona yang saat ini pasti sedang ketakutan sendirian. Lapar, dan bingung. Mereka terus mencari, mencari, dan mencari. Hingga lelah. Dan ketika rasa lelah dan putus asa kembali menghampiri, si "pemilik" merasakan kehilangan. Kehilangan sesuatu yang belum sempat dimiliki.

Rasa putus asa menang. si "pemilik" memutuskan untuk pulang. mungkin memang jalannya begitu. ketika berjalan menuju mobil, si 'pemilik' mendengar suara itu lagi. suatu kemungkinan terjadi! seketika ia kembali. Yona ditemukan! Rasa terima kasih kepada para petugas disana. sungguh..perasaan senang membeludak ketika kembali menemukan yang telah hilang.

Ketika ditemukan, tubuhnya gemetar. Pasti lapar. Dan takut. Kasihan. Tak apa, kita pulang, kucing kecil. Ibumu, si kucing jalang, pasti sedang menunggumu.

Sesampainya di rumah, ketika Yona bertemu dengan saudara-sudaranya kembali, hati si "pemilik" bukan main senangnya. Rasa haru, gembira, juga kepuasan tersendiri karena telah berhasi; membawanya pulang menyelimutinya. Ketika si kucing jalang menghampirinya dan menjilatinya sebagai tanda sayang, si "pemilik" tersenyum puas. Terimakasih Tuhan...

Kini ia telah kembali bersama, hingga waktunya kalian akan berpisah...

Sekian.



#backsound: Last Child feat Giselle (apaan tauk judulnya)

Friday, September 7, 2012

Panjang Umur vs Sisa Umur


Halo Mind Reader!
jumpa lagi dengan Maisy Fiona disini. Kali ini saya berumur 21 tahun.

07 September 1991 adalah tanggal yang patut saya syukuri, karena Tuhan telah memberikan nyawa dan memberi saya kesempatan untuk hidup. Kesempatan untuk menjadi "manusia".
Terimakasih Tuhan.. :)

Ada satu cerita hari ini.
Ceritanya, beberapa hari yang lalu, ketika bersih-bersih sepatu, mama menemukan sepatu lamanya. Dari kulit, sehingga masih nampak bagus. Hari ini, saat kami sekeluarga pergi makan diluar, saya pakai sepatu itu. 
          
         Mama tiba-tiba bilang, "itu kan sepatu waktu mama hamil kamu"
         "oh ya? wow..pas banget ya ma! sepatu sama umur aku sama."

Mungkin bagi orang lain terlihat biasa. Tapi saya  merasa amazed waktu itu. Suatu kebetulan yang indah.
Dua puluh satu tahun yang lalu, mama pakai sepatu itu ketika "menopang" saya.
Dua puluh satu tahun kemudian, saya pakai sepatu itu sambil menggandeng tangan mama.

Ketika berjalan saat memakai sepatu itu, teringat lagi ingatan-ingatan lalu. Kenangan, kebodohan, keindahan, dan kesalahan.
selama 21 tahun, ada banyak kenangan yang masih menempel.
selama 21 tahun, ada kebodohan yang terkadang saya malu dengan diri sendiri. "Kenapa saya bisa melakukan itu?"
selama 21 tahun, ada keindahan yang tergambar dalam otak.
selama 21 tahun, ada kesalahan yang sedih, tapi berharga dalam hidup.

lalu apa arti 21 tahun?

ada yang bilang "ulang tahun" berarti panjang umur. bersyukur bahwa seseorang bisa diberikan hidup dan terus hidup hingga ulang tahunnya setiap tahun.
ada yang bilang "ulang tahun" berarti sisa umur seseorang semakin berkurang dan semakin dekat dengan waktu ketika harus diambil kembali.
jadi mana yang benar?

bagi saya semua benar.
saya bersyukur dianugerahi dan dititipkan sebuah nyawa pada raga saya. membuat ingatan indah tentang hidup yang saya jalani.
saya juga semakin bersemangat dalam mempelajari hidup. belajar bagaimana menjadi "manusia". belajar memahami mengapa setiap manusia begitu berbeda. belajar memperbaiki diri dari kesalahan-kesalahan yang saya lakukan. walaupun tidak sepenuhnya saya sadar kalau saya telah berbuat salah.
untuk apa?
untuk bekal saya ketika mati nanti.
karena diakhir hidup, saya akan berkata, "ah..jadi begini ya, sebuah kehidupan?" dengan mengingat segala dampak dan resiko atas semua tindakan saya. mungkin dengan sedikit (atau banyak?) penyesalan. wajar, bukankah penyesalan selalu datang di akhir?
saya tidak mungkin tidak menyesal. dengan rasa sesal, saya terdorong untuk memperbaiki kesalahan. dengan penyesalan, saya bisa belajar arti pentingnya sebuah waktu.

dan, di umur 21 tahun ini, ada banyak sekali penyesalan. kesal terhadap diri sendiri, karena kehilangan banyak waktu dan peluang. juga kehilangan apa-apa yang telah dimiliki.
ada juga rasa syukur. karena setidaknya saya bisa berbahagia dengan orang-orang yang saya cintai dan mencintai saya. untuk mereka, saya ucapkan berjuta terimakasih :)

tentang harapan...
ra-ha-si-a.
hanya saya dan Tuhan yang tau.
bukannya tidak mau berbagi, tapi sebuah doa tidak akan khusyu bila kita sesumbar kan?
jadi harapan saya adalah rahasia kecil bagi Tuhan, diantara harapan manusia lainnya.
semoga Engkau dapat mengabulkan berjuta "AMIN"dalam setiap doa ku.... AMIN.

teman-teman juga ikut berdoa. walaupun ada pula doa mereka yang sulit saya amini. ehm! lewati saja bagian itu. semoga doa mereka yang saya amini dikabulkan oleh Tuhan, dan semoga Tuhan memberikan hal serupa kepada mereka. Amin!


saya Fiona Karina Amalia. sekarang berumur 21 tahun.
dewasakah saya?
belum.
saya hampir dewasa.







Keyakinan Berlebih


Sejauh mana keyakinan itu ada? kemanapun langkah, bagaimana takdir, dan datang atau tidaknya sang waktu, rasa ini hanya bisa untukku sendiri. keyakinan, atau hanya percaya yang berlebihan? 





Neptune`s Signal?


Adakah manusia yang benar-benar "Terhubung"?