Thursday, August 23, 2012

Jalan Memutar


Apa itu mimpi? Apa itu harapan? Apa itu cita-cita?


Cita-cita: noun
1. keinginan (kehendak) yg selalu ada di dl pikiran
source: kbbi3

2. tujuan yg sempurna (yg akan dicapai atau dilaksanakan)
source: kbbi3

"Fi, cita-cita lo apa?"
Saat itu, gue cuma bisa menggelengkan kepala.
Bukannya gue ga punya cita-cita, tapi gue lebih memikirkan apa yang bisa gue lakukan nantinya. Apa yang bisa gue kerjakan nantinya.

Sewaktu kecil, pasti pernah bermimpi. Pasti pernah punya cita-cita. Apapun itu. Dokter, Pilot, dan macam-macam profesi keren lainnya. Kecuali adek gue yang cita-citanya pengen jadi abang-abang mainan klenengan (itu lho, abang mainan yang keliling bunyiin lonceng kalo jualan) katanya sih biar bisa mainin mainan sepuasnya, hahaha....

Cita-cita ini bisa aja tercapai, atau bisa terlupa begitu aja.  dengan kesungguhan, seseorang bisa mencapai cita-cita yang diinginkan. Barack Obama contohnya, yang cita-citanya kesampaian jadi Presiden Amerika. 
Dan moga-moga, cita-cita adek gue ga diterusin. Amin!

Ada yang berhasil, ada yang cuma jadi cita-cita semasa kecil. Ada yang dulu terpacu sama seuatu, pengen jadi kaya inspiratornya, tapi makin kesini cita-cita itu dianggap ga sesuai sama realita. Bisa karena kemampuan yang ga memungkinkan, atau kurang niat. Contohnya ya kaya apa yang adek gue bilang. Pengen jadi abang-abang klenengan.


Dan gue.
Apa sih cita-cita gue?
Bukan dokter, bukan insinyur, bukan juga presiden.
Gue cuma mau jadi komikus

Dari kenal yang namanya Tom & Jerry, gue udah suka kartun. Kenal Detective Conan, makin suka.
Dan karena keracunan kartun dan komik, gue jadi pengen bikin komik juga. Mulailah gue bikin komik-komik 4 kolom berdasarkan pengalaman pribadi (kebanyakan sial nya) atau ngarang cerita sendiri. 

*Gue sempet nge-post tentang komik gue deh, link nya yg ini yak!

Tapi. sayangya makin kesini, komikus atau mangaka cuma jadi angan-angan aja. Kenapa? Karena hiduup harus berdasarkan realita. Komikus di Jepang atau di Amerika bisa dapet penghasilan tinggi. Tapi di Indonesia? Cerita bagus juga belum tentu menarik minat sebagian besar masyarakat penggemar komik.

Dan, teknik menggambar gue belum cukup oke. Komikus yang menggambar komik Shinchan, Chibi Maruko Chan, ataupun Atashin-chi, walaupun gambarnya simple, tetep aja perlu teknik. Gue? Well, udah bisa sedikit bisa gambar dari hasil belajar otodidak aja udah syukur.

Aah... jadi inget salah satu novel yang gue baca: Perahu Kertas.
Di novel ini, ada dua karakter utama: Kugy dan Keenan.

Kugy dari dulu pengen banget bikin buku cerita anak-anak. Tapi, cita-cita utama itu malah dinomor duakan. Semua karena realitas. Siapa yang suka baca dongeng anak-anak?
Keenan pengen jadi pelukis. Tapi dipaksa kuliah management sama ayahnya.

Yah...mungkin gue bisa ngerti rasanya gimana. Punya cita-cita yang simple, tapi butuh banyak pertimbangan buat mencapainya. Terlalu susah bersaing dengan apa yang disebut realitas. Dan terlalu susah digapai kalau minim dukungan.

Si Naf, temen gue pernah bilang, "Keenan tuh lo banget deh Fi."
Oh ya?

Speechless.

Tapi gue gak akan nyerah. Gue ga akan berhenti kuliah juga, karena pengen ngejar cita-cita. Bukan cuma karena gue mahasiswa tingkat akhir, tapi gue juga bersyukur karena walaupun bukan di jurusan yang gue mau, seenggaknya, gue ini berpendidikan. Bersyukur karena orang tua gue masih mau dan masih bisa nyekolahin anaknya walaupun bayarannya mahalnya naudzubillah.
Mmmm...biarpun nilai gue ga bagus-bagus amat sih...
-________-


"Berputar menjadi sesuatu yang bukan kita, demi bisa menjadi diri kita lagi"
Perahu Kertas


Waktu gue baca bagian itu, gue juga ikut mikir. 
Mungkin gue juga begitu.
Harus bisa mandiri, baru deh, ngejar cita-cita.
Harus selesai kuliah dulu, kerja sesuai sama ilmu yang didapet, baru deh, dengan uang sendiri, gue bisa les gambar, atau kuliah desain, kalo perlu (kalo ga enek juga).

Sekarang, yang mesti gue pikirkan adalah; apa yang akan gue kerjakan, yang sesuai dengan jurusan yang gue ambil. Diplomat?
Gak bisa.
Bukannya pesimis, tapi gue percaya bakat gue bukan disitu.
Gue adalah seorang introvert, yang jarang bisa mengungkapkan sesuatu. Bukan dengan bicara, tapi dengan tulisan, atau... lagi-lagi ilustrasi.

Maaf ya, orang tuaku sayang, sebesar apapun harapan kalian, ga bakalan bisa saya penuhi.

Jadi apa yang bisa gue lakukan?
Ga tau.

Cuma bersyukur.

Dan berharap, bahwa keadaan gue sekarang cuma jalan memutar yang harus gue lewati demi kehidupan yang baik nantinya. 
Sesuai apa yang gue mau.
Sesuai dengan cita-cita gue.






No comments:

Post a Comment