Thursday, May 31, 2012

Ingat ini dan tertawa

Gue: (ngeliat nilai yang ancur) Gila! Gue nih warga negara mana sih? masa Pancasila aja failed? Gak nasionalis banget..


Naf: Nah lo mending! Agama gue apa coba? masa Agama Islam gue failed!! Kalah gue sama si JR yang agamanya beda!




*ketawa miris









Monday, May 21, 2012

Belajar Menggambar

beberapa hari yang lalu, gue ke toko buku, buat beli buku desain. bukan buku HI dan apapun soal politik yg bikin otak cenat cenut. hehe...


mengapa eh mengapa gue nyari2 buku desain?
karena eh karena gue pengen banget bisa menggambar. Dulu, awal gue belajar menggambar secara otodidak adalah dari manga (komik). sekarang gue pengen bisa nih yang namanya menggambar realis, yaitu teknik menggambar sesuai sama aslinya.
siapa tau gue bisa buka lapak di Blok M, terima jasa melukis diri, hehehe...


setelah liat-liat buku desain, khususnya buku tentang teknik menggambar, gue nemu buku ini:









sesudah gue liat-liat isinya...hmm.... ternyata emang sesuai sama judul: Drawing Magic.

waktu liat2 hasil gambar si penulis, yg ada di otak gue cuma ada kata "Gila!" 
bukan gila orangnya, tp gila skill gambarnya yg naudzubillahimindzalik keren banget.


termotivasi dengan buku, gue coba membraktekan apa yg ada disitu. karena ga berani bikin muka orang jd ga karuan, akhirnya gue pake foto sendiri. yang ini nih:





karena masih pemula, proses menggambarnya lamaaaaaaa banget. gue mulai sekitar jam 11 malem, selesai jam.. hmm... jam 2 pagi. hehehehe....
dan inilah hasilnya. eng-ing-eng!!!!! 



yg penting karya sendiri
I like this side






































begitulah. ga mirip ya? namanya juga amatir. kalo bagus, gue udah buka studio atau pameran.
bagian yang susah adalah menentukan lebar muka dan dagu. wuih... kalo diliat lebih teliti, banyak garis muka yang gue hapus, karena salah ukuran.
kedua, lebar mata. apalagi bagi yang tau ukuran asli mata gue seberapa, pasti langsung bilang, "pembohongan publik nih!". hehehe...
kalo besar mata sih, mungkin karena gue lebih dulu belajar gambar dari komik Jepang yang kebanyakan kalo gambar matanya hampir seluas mukanya, jd terpengaruh sama percobaan gambar ogut.


jadi, dapet nilai berapa?????
gue sendiri kl diukur pake 5 bintang, palingan cuma 3. itupun karena usaha gue gambar tengah malem. heheheheeee...


hmm, sepertinya niat buka lapak harus menunggu beberapa waktu lagi buat menyempurnakan teknik gambar gue.


SEMANGAT!!! :)










Saturday, May 19, 2012

The Oddest Clarification I`ve Got

"There is NO MORE YOU in my heart! Ga percaya? Belah aja nih hati, palingan yang ada cuma cairan empedu!"


Sunday, May 13, 2012

Hope for a Sign





God, I need Your sign to know what will You give for my future. I need Your sign to do what i suppose to do. I need Your sign to choose the way so that I will never see my back and regret my desicion. I need Your sign to see the truth and lie. So, God.. give me Your SIGN.




Amin.

Thursday, May 10, 2012

Lauren Hanna Lunde

Hello!
I just browsed about Asian baby girl (because I love kids so much) then i found this little cute girl. Her name is Lauren Hanna Lunde. Half Korean-Canadian. And I like her so much! :)
How could she has so beautiful face?



aah.. I envy with that hair..





After I found her, I just thought "Hey, I must search a handsome husband, so that my daughter can be like her." hahahaha...



P.S: Shrek, whoever you are, I love you :)


Friday, May 4, 2012

Evaluasi Diri

*Backsound: Journey, Angela Chang


Aku menatap bangunan itu. Berwarna Krem, dengan suara gemericik air yang ditimbulkan oleh ikan-ikan di dalam kolam. Bangunan itu adalah rumahku. Sebuah tujuan akhir dari sebuah perjalanan.

Perjalanan. Banyak sekali yang aku lakukan saat di perjalanan. Sebuah perjalanan, baik dekat maupun jauh sangat berarti. Karena di perjalanan, aku bisa melihat dan peduli dengan sekitar, dan, di perjalanan pula aku bisa berfikir. Bahkan terkadang sebuah perjalanan menjadi lebih berarti dibandingkan dengan apa yaang menjadi tujuan.

Sudah lama sekali sejak terakhir aku berjalan kaki dengan jarak yang jauh. Berfikir, dan mengevaluasi diri dengan apa yang telah terjadi, atau sedang terjadi. Memikirkan pula sebuah masa depan yang masih abu-abu.

Jadi hari ini aku kembali melakukan aktivitas itu. perjalanan sejauh tiga km menurutku bisa jadi sesuatu yang menyenangkan. sendirian, dengan sebotol minuman yang katanya dapat menyegarkan fikiran. Pertama, aku memandang jalanan yang ramai dengan kendaraan, dan memantabkan hati, "ayo yona, mari kita berfikir sekarang." Kemudian, aku mulai menelusuri jalan, dan berfikir. Semuanya. Semuanya.

Aku memikirkan masa lalu. Mengingat masa lalu bukanlah sesuatu yang mudah. Karena banyaknya kenangan yang kembali teringat, yang sakit bila teringat, tapi belum bisa dilupakan. Banyak sekali. Ada pula kenangan yang ingin sekali rasanya kembali. Dan memperbaiki semuanya. 

Setahun. Apa yang telah terjadi selama setahun? Banyak. Aku mengenal banyak orang, mulai mengenal teman. Hal yang selalu istimewa bagiku, bagi aku yang tak terbiasa berteman. Iya kan, teman?
Ah, ingin kembali ke masa itu, memperbaiki semuanya, atau menghindari hal yang sudah tau akan membuatku merasa tidak nyaman. Apa? Tidak bisakah Tuhan? Baik, aku hanya dapat belajar dari masa lalu, dan mencoba melupakan apa yang harus dilupakan.

Pikiranku beranjak ke masa sekarang. Sekarang? Apa yang aku lakukan sekarang? Saat itu aku hanya bisa tertawa, dan menggelengkan kepala. Aku kacau. Amat kacau. Baik otak dan hatiku sedang menggalau. Karena apa? Banyak! Akan sangat membosankan membahas ini, karena itu, mari kita abaikan.

Akh! Aku benci memikirkan apa yang sedang terjadi. Karena aku tidak tahu menahu. Tentang aku, tentang hidupku, tentang yang belakangan ini disekitarku, tentang semuanya. Maka, ketika aku memikirkan hal ini, hati yang selama ini selalu menyombongkan diri itu kali ini menyerah. Mata yang selama ini angkuh, kali ini menyerah. Otak yang selama ini dingin, kini menyerah. 

Pada tahap ini aku menganalisa, dan mengerti. Semua salah, semua prasangka, semua pikiran, dan semua rasa, kepadaNya aku berdoa. Aku "terjatuh" dan akhirnya tidak bisa melakukan apa-apa selain menangis. tidak, tak ada satu orangpun melihatku menangis. Karena aku "tidak terlihat". Tidak terlihat. Kata itu juga selalu dalam pernyataan sepanjang jalan. Tidak terlihat.

Yah, aku terlalu banyak memikirkan kekinian. Aku ingin berjalan, tanpa harus menunggu. Aku berfikir tentang masa depan. Apa yang akan terjadi nanti? Aku bertanya pada otak, "Hei otak, apa yang akan kamu lakukan dimasa depan? mau jadi apa kamu?" ternyata aku sendiri tidak tahu. Apa? Apa yang bisa aku lakukan bila aku seperti ini? Aku yang salah menentukan, dan aku yang tidak bisa melarikan diri.

Kemudian, aku bertanya pada hati, "Hei hati, apa yang akan kamu lakukan? Kamu sudah tau segalanya, kamu tidak terlihat, dan kamu harus pergi." tanyaku. "Ya, aku telah tau, aku tidak terlihat, dan aku akan pergi. Tenang, kamu tidak usah khawatir, yona.." jawabnya, sambil tersenyum, dan mengusap tangis.

Setelah itu, dikepalaku terlintas lagu-lagu yang sesuai, yang dapat dijadikan sebuah soundtrack perjalanan. Perjalanan hidup selama setahun ini. Tiga lagu cukup. Lagunya apa? ra-ha-si-a! :)
Yang jelas, lagu-lagu tersebut memiliki tempo yang lambat.

Lima belas menit lagi, sebelum target 60 menit. Target waktu untuk menghabiskan pikiran dalam perjalanan ini. Akankah berhasil?
Dlam sisa waktu ini, aku terus bernyanyi, sambil memutar ulang sebuah rekaman hidup. Masa lalu, kini dan kemungkinan dimasa depan. Terus berputar. Terus berputar. Tentang keseriusan, maupun lelucon hidup. Ya, bahkan sebuah lelucon masih bisa aku pikirkan. Bodoh.

Dan, aku menatap bangunan itu. Berwarna Krem, dengan suara gemericik air yang ditimbulkan oleh ikan-ikan di dalam kolam. Bangunan itu adalah rumahku. Sebuah tujuan akhir dari sebuah perjalanan. Kini aku telah sampai. Target waktuku tercapai. Tepat 60 menit! Aku tersenyum.

Saat melihat bangunan itu, sebuah rumah yang beberapa tahun ini aku tempati, lagi-lagi aku memikirkan semuanya. Untuk yang terakhir kali. Haahhhh.... lelah sekali. Bukan, bukan kaki ini yang lelah, tapi perasaan yang bergemuruh ini, yang selama ini tidak bisa dikeluarkan, telah mencair, bersama peluh, dan air bening dari kedua mata. Aku tahu, berakhirnya perjalanan ini bukan berarti semua sedih tidak akan datang kembali. Mereka pasti akan datang berkunjung, dan mungkin aku akan melakukan hal ini lagi. Tapi tak apa, selama berjalan itu menyenangkan, maka akan aku lakukan!

Maka, ketika aku membuka pintu rumah yang hangat itu, aku tersenyum puas. aku berjalan ke kamarku, dan menghempaskan tubuhku yang lelah ke tempat tidur, bagian rumah yang memjadi favoritku. memejamkan mata, tertawa sebentar. Menertawai semua kebodohan yang telah aku lakukan. Kemudian bernyanyi soundtrack perjalanan dengan hati yang hampa, yang nantinya akan diisi dengan hal yang baru dan tentu saja hal-hal yang menyenangkan!!!